Bu Inah sosok Guru Istiqomah (bag. 2)
Meneguhkan hati untuk tetap beribadah kepada Allah melalui merawat anak yatim dan Janda membuat bu inah tetap selalu tegar, pantang menyerah dan berfikir positif. Dengan langsung menerima 4 anak yatim langsung, maka rezki pun mengikuti dengan jumlah keluarga yang bertambah. “yakinlah ri bahwa rizki iku gak iso diitung nganggo kalkulator, gaji iku kalo di hitung matematis kebutuhan yo gak cukup, tapi ya allah wes ngitung iku cukup, ono rezki sing teko tak di kiro – kiro”( Yakinlah Ri bahwa Rikzi itu tidak bisa di hitung dengan menggunakan kalkulator, gaji kalau dihitung dengan matematis kebutuhan jelas tidak cukup, tapi Allah sudah cukup, ada rezki yang datang tidak di duga.) jelas bu inah meyakinkan.
Dari tahun ke tahun jumlah anak yatim yang diasuh oleh bu inah bertambah banyak. Sementara suami bu inah juga memiliki aktivitas yang padat bahkan juga sering untuk tugas keluar kota. Disamping anak yatim, dirumah itu juga menampung 4 janda beserta anak anaknya. Pada tahun 2006 di hari ke 7 bulan ramadhan, bu inah dihadapkan pada persoalan bahwa jatah untuk makan sahur bagi 40 anaknya kehabisan stok. Sambil mengaji dan berdo’a kepada Allah, bu inah tak terasa meneteskan air mata memohon pertolongan kepada Allah.
Keyakinan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar diyakini oleh bu inah, dan Alhamdulillah jam 20.55 tengah malam hadir mobil baru dan mengetuk pintu bu inah, “tok tok tok, apa benar ini rumah inah?” tanya tamu yang tak di kenal itu. Di jawab bu inah dengan mantab. “Ya benar”. Kemudian sejenak tamu tadi bilang. “turunkan .. turunkan ..turunkan!”. dan beberapa orang yang masih dalam mobil menurunkan kebutuhan mulai beras, minyak, telur, gula dan kebutuhan lain yang di butuhkan.
Pada suatu ketika juga bu inah mendapatkan tamu yang meminta sumbangan untuk anak yatim yang ada di jawa tengah. Bu inah tidak menyadari kalau uang yang di milki juga sangat terbatas yaitu masih 30 ribu rupiah. Bu inah dengan sadar bahwa uang ini juga sangat di butuhkan, tapi bu inah berdoa’a agar uang yang diberikan itu bisa bermanfaat dan Allah sangat mengetahui dan mendengarkan hambanya. Ternyata uang yang tinggal 5 ribu rupiah dengan ihlas tadi mendapat ganti lebih baik dan lebih besar yang tidak pernah kita bayangkan.
Pandai bersyukur dan menikmati apa yang sudah diberikan oleh allah maka Allah akan melipatgandakan dan barang siapa yang ingkar, maka adzab Allah sangatlah pedih. Itulah konsep yang dipegang teguh bu inah. Bahwa harta yang kita miliki hanya titipan dan amanah dari Allah. Itu pula yang pernah membuat bu inah pasrah pada keputusan orang yang sudah ikut bersamanya selama 7 tahun dan mendampingi orang itu untuk menabung. Ternyata ibu yang sudah lama ikut itu mendapat mobil toyota avanza baru hadiah dari Bank. Karena ada mobil baru, mobil itu diambil oleh adiknya dan orang ini ikut bersama keluarganya. Setelah 1 tahun berjalan ternyata orang ini di kembalikan karena mobil dengan harga mobil avansa kalau di hitung harian mulai makan dan kebutuhan lain sudah habis. Padahal bu inah saat itu sudah membantu untuk mengatur agar mobil baru itu di jual dan dibelikan untuk beli rumah dan sebagian ditabung untuk kebutuhan kuliah anaknya. Namun bu inah tetep menerima ibu tadi ikut bersama tanpa harus mempermasalahkan kejadian itu.
Sampai dengan saat ini, bu inah telah menikahkan anaknya sudah 8 kali dan memiliki cucu sebanyak 23 orang. Dan yang luar biasa adalah mereka juga diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi sampai ke perguruan tinggi.
Post a Comment