Sosialisasi dan Desiminasi Pendataan Berbasis Online ke Disdik Provinsi se Indonesia
Bali -- Sosialisasi dan desiminasi pendataan berbasis online ke disdik provinsi se Indonesia diadakan pada tanggal 16-19 Oktober 2012 di Hotel Paradiso Bali dalam acara tersebut dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad.PhD, dalam pembukaan beliau menjelaskan, Tahun 2012 ini Kemdikbud memulai pendataan relasional artinya data saling berkorelasi dengan data Dikdas,Dikmen, Dikti yang akan dikoordinir oleh PDSP dengan acuan kunci sinkron NPSN dan data ini juga bersifat transaksional yaitu semua data pendidikan menengah yang dikumpulkan oleh unit utama (Ditjen Dikmen) sebagai acuan untuk mengajukan Bansos, RKB,BKM, sertifikasi guru bahkan merupakan salah satu untuk menerbitkan nomor peserta Ujian Nasional sehingga sangat efisien, efektif, akurat dan tepat waktu.
Korelasi pendataan menengah yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dikoordinir oleh unit utama (Ditjen Dikmen) dengan PMU (Pendidikan Menengah Universal) yaitu untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam pendidikan yang pada akhirnya dalam menyerap tenaga kerja dan untuk mencari tahu data individualnya seperti sekolah, saranan, siswa, guru bahkan letak posisi sekolah. Sehingga lulusan SMP/MTs nantinya harus didorong untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar standar tingkat penghasilannya bertambah sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja luar negeri. Rata-rata tenaga kerja Indonesia yang bekerja diluar negeri adalah tamatan SD atau drop out dari SD. Indonesia diberi anugrah demografi yaitu angka harapan hidup Indonesia membaik.
Ada 3 program untuk mendukung PMU yang pertama Program Rintisan BOS SM sebesar Rp120.000/siswa/tahun untuk tahun 2012 dan rencana tahun 2013 sebesar Rp 1.000.000/siswa/tahun atau Rp 85.000/siswa/bulan dengan anggaran Rp 5,6T. Pada APBN 2013 Kemdiknas mendapatkan Rp13T dengan DAK Rp21T, anggaran tersebut besar terserap pada Pendidikan Menengah Universal, kedua Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang tahun 2012 disebut Bantuan Khusus Murid (BKM) yang pada tahun 2013 sebanyak 20% bagi SMA tetapi lebih besar 20% bagi SMK dari jumlah siswanya, per Juli 2012 akan disalurkan Rp1.000.000/siswa/tahun. BSM untuk biaya operasional. Serta Program Bantuan Beasiswa Prestasi sebesar 5% dari jumlah siswa dan yang ketiga Program Peningkatan Fasilitas Belajar, dalam USB atau RKB atau laboratorium atau perpustakaan atau rehab yang pengajuannya harus disetujui Dinas Pekerjaan Umum. Ditjen Dikmen sejak tahun 2010 menggelontorkan 6.000 RKB/tahun. Khusus tahun 2013 akan direvitalisasi bagi sekolah yang kondisi sangat buruk namun mempunyai prestasi siswa yang baik, dengan Rp.500.000.000/@paket.
Dirjen Dikmen menegaskan, "diharapkan dalam kampanye PMU bukan pendidikan menengah gratis, karena akan mendidik masyarakat lebih banyak menuntut dibanding belajar/bekerja keras." katanya. (jls)
Post a Comment